Sherlock Holmes

27 11 2008

Sherlock Holmes memulai debutnya sebagai seorang detektif amatir dalam kisah A Study in Scarlet yang dimuat dalam buletin tahunan Beeton’s Christmas Annual edisi 1887. Dalam cerita yang diindonesiakan menjadi Penelusuran Benang Merah itulah, Holmes bertemu dengan “calon” sahabat karibnya, dr. Watson, untuk kali pertama dengan perantara seseorang bernama Stamford. Holmes digambarkan sebagai seorang eksentrik yang selalu tertarik untuk membuktikan ilmu yang telah ia pelajari sejelas-jelasnya. Akan tetapi, Watson malah tertarik untuk menjalani kehidupan bersama Holmes dengan jalan menyewa sebuah apartemen yang nyaman milik Mrs. Hudson di Baker Street 221B.

Holmes memang seorang yang sangat ilmiah dan mempunyai rasa ingin tahu yang begitu tinggi. Di apartemen sederhananya, ia menyisakan sedikit ruang untuk menaruh meja tempat “laboratorium” mininya. Dalam kisah Petualangan Kaki Setan, Holmes dan Watson bahkan hampir terbunuh karena menghirup asap hasil pembakaran tumbuhan kaki setan yang beracun. Holmes adalah tipe orang yang tidak gampang menyerah, walaupun ia sendiri tahu apa yang dilakukannya itu bisa mencelakakan dirinya. Selain itu, ia juga hebat dalam melakukan seni peran, bahkan dalam kisah Petualangan Detektif Sekarat, orang sedekat Watson pun berhasil ia kelabui.

Sir Arthur Conan Doyle mengarang tokoh ini terinspirasi dari kepandaian dosennya, dr. Joseph Bell, yang tercermin dalam diri Holmes. Dengan sentuhan imajinatif yang luar biasa, Doyle berhasil membuat Holmes sebagai tokoh fiksi yang fenomenal pada masanya (dan mungkin bertahan hingga kini). Selain menyukai hal-hal ilmiah, Holmes juga menyukai karya sastra dan musik. Tentu penilaian Watson (yang menilai Holmes “nol” pada bidang sastra dalam Study in Scarlet) salah besar, karena buktinya Holmes pernah mengutip kata-kata puitis Goethe, seorang penyair berkebangsaan Jerman.

Ia bertubuh jangkung, tingginya lebih dari 180 sentimeter, dan begitu kurus hingga tampak lebih jangkung. Matanya tajam menusuk, kecuali ketika sedang melamun, dan hidungnya yang runcing bagai paruh rajawali… (Penelusuran Benang Merah).

Kebiasaan buruk yang tidak disukai Watson dari Holmes adalah kesukaannya untuk “menenggelamkan diri di kursi malas selama seharian penuh” sambil asyik mengonsumsi kokain jika sedang tidak ada kasus yang ditangani.

Mycroft Holmes

Holmes mempunyai seorang kakak yang bernama Mycroft Holmes (gambar samping). Latar belakang keluarganya hampir tidak pernah ia ceritakan, bahkan kepada Watson sekalipun. Walaupun

tinggal sekota, kakak beradik ini sangat jarang bertemu, terutama bila tidak ada kasus yang sangat penting atau mendesak. Setelah sempat “dimatikan” dalam kisah Kasus Terakhir, Holmes akhirnya pensiun dari pekerjaannya sebagai detektif dan memulai karir barunya sebagai seorang peternak lebah dalam kisah Salam Terakhir. Kisah ini akhirnya benar-benar menjadi salam terakhir dari pengarangnya yang wafat dalam usia 71 tahun pertengahan tahun 1930. (dikutip dari : sherlockindo)


Actions

Information

One response

27 12 2008
booknme

Thanks for the comment at booknme.wordpress.com
Punya juga sih Study in Scarlet.
Tp blom baca… coz ngga terlalu suka genre ini đŸ™‚
Tp artikel di atas bikin ngerti urutan ceritanya Sherlock Holmes.

Leave a comment